Laman


Senin, 07 Desember 2009

Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pratikum dasar-dasar perlindungan tanaman merupakan bagian dari perkuliahan dasar-dasar perlindungan tanaman yang mana bobot SKS yang dimiliki pratikum ini yaitunya satu SKS. Pada dasarnya perlindungan tanaman seringkali diartikan sebagai prinsip-prinsip dasar, oleh karena itu konsep ini harus diperthatikan dengan sungguh-sungguh karena mempunyai makna yang penting, perlimdungan tanaman adalah sesuatu yang diberikan untuk melindungi sesuatu atau tanaman yang tak kuat terhadap sesuatu ancaman atau gangguan yang dapat merusak atau merugikan atau mengganggu proses hidup normal.
Dapat disimpulkan bahwa perlindungan tanaman adalah yaitunya suatu ilmu yang digunakan sebagai pedoman untuk melindungi tanaman dan kita usahakan supaya terhindar dari segala sesuatu yang bersifat merusak.
Secara alamiah yang termasuk pengganggu tanaman dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok:
1. Pengganggu yang bersifat jasad hidup(organism hidup = biotis), sering disebut sebagai jasad pengganggu.
2. Pengganggu yang bukan jasad hidup yang bukan berasal dari jasad hidup atau biotis dapat pula dibagi :
- Bahaya atau bencana lingkungan atau bencana alam seperti banjir, erosi, kekeringan , tanah longsor dan sebagainya, factor yang menyebabkan nya adalah factor iklim
- Kekeliruan yang bukan secara alamiah dan tidak secara langsung sebagai akibat dari kurang hati-hati atau kurang lengkapnya persyaratan yang diberikan .
Jasad pengganggu tanaman adalah bisa berupa hama , penyakit dan gulma yang keberadaannya menimbulkan kerugian bagi petani.
• Hama adalah jasad pengganggu tanaman yang berasal dari jenis makluk hidup yang termasuk kelompok binatang yang dapat dibagi beberapa kelompok:
-serangga ( insect) misalnya wereng, walang sangit dan lain sebagainya.
-binatang menyusui (mamalia) seperti tikus, babi dan lain sebagainya.
-binatang lunak (molusca), misalnya keong dan bekicot
-acarina seperti tungau.
-Burung ( aves), seperti tempuo, pipit, bendol dan lain sebagainya.
• Penyakit , khusus nya penyakit biotis adalah penyakit yang disebabkan selain dari pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi kecuali nematoda.
• Gulma, adalah jasad pengganggu yang berasal dari tumbuhan tingkat tinggi, yang bukan termasuk tanaman yang dapat merusak sehingga tanaman bisa mati
Peranan perlindungan tanaman adalah erat kaitannya dengan melakukan hasil produksi tanaman atau produksi petani dengan kata lain menjamin kepastian hasil dan memperkecil resiko kegagalan tanaman.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pratikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan gejala penyakit tujuannya adalah untuk mengetahui bentuk dari gejala penyakit yang ditimbulkan oleh organisme pengganggu tanaman, seperti penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
2. Pengenalan penyakit oleh nematode dan virus serta gejala yang ditimbulkan pada tanaman, tujuannya adalah untuk mengetahui bagai mana bentuk tanaman yang terserang virus dan nematoda serta mengetahui apa akibatnya bagi tanaman.
3. Pengenalan gulma, bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis gulma dan bagaimana kerusakan yang ditimbulkan terhadap tanaman,dan juga mengetahui apa pengertian dari gulma itu sendiri.
4. Pengenalan penyakit abiotis yaitu bertujuan untuk mengetahui bagaimana ciri-ciri kerusakan yang ditimbulkan oleh factor abiotis tersebut terhadap tanaman, serta mengetahui bagaimana bentuknya.
5. Pengenalan ordo-ordo serangga, bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis serangga, mengetahui pengelompokan serangga dengan melihat ciri-cirinya,dan mengetahui bentuk dari ordo-ordo serangga tersebut.
6. Pengenalan tipe mulut serangga, bertujuan untuk mengatahui gejala yang ditimbulkan oleh mulut serangga tersebut serta akibat nya bagi tanaman dan mengetahui jenis serangga berdasarkan gigitan terhadap tanaman.
7. Pengenalan peptisida nabati bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dari peptisida nabati, mengetahui macam-macam peptisida nabati dan juga mengetahui apa pengaruhnya terhadap tanaman.
8. Pengenalan peptisida sintetis, bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pestisida sintetis dan bentuknya, dan mengetahui pengaruhnya terhadap tanaman.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR
Cendawan merupakan termasuk dalam thallophita, yang mana makhluk hidup ini tidak mempunyai pigmen klorofil untuk berfotosintesis sehingga cendawan menjadi saprofit atau parasit. Jamur atau cendawan terdiri dari banyak sel yang berbentuk seperti benang halus (hifa). Bentuk cendawan yang paling sederhana hanya terdiri dari satu sel, misalnya ragi. Namun umumnya cendawan terdiri dari banyak sel yang seperti benang halus yang disebut hifa. Hifa itu ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat. Kumpulan dari hifa disebut misselium. Hifa tidak bisa terlihat dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop. Namun misselium dapat dilihat dengan mata biasa tanpa menggunakan alat pembesar.
Adapun beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan cendawan adalah sebagai berikut, ditinjau dari golongan cendawan dan penyebabnya:
a. Penyakit yang disebabkan oleh phycomycetes
Yaitu hifa dari phycomycetes tergolong tidak bersekat , sedangkan penyakit yang disebabkan oleh kelompok phycomycetes dan jenis cendawannya yaitu sebagai berikut:
Akar ganda pada tanaman kol (kubis)
Cendawan penyebabnya adalah plasmodiophora brassicae wor, tanaman sawi, kol, dan kol bunga termasuk keluarga cruciferae seringkali diserang penyakit pada suatu system perakaran, gejala yang timbul adalah akar-akar nya membesar dan menyatu seperti ganda (alat pemukul) sehingga disebut penyakit jari kaki.
Adapun factor yang mempengaruhi timbulnya penyakit adalah sebagai berikut :
_tanah yang masam akan merangsang timbulnya cendawan
_temperatur optimum untuk perkembangan penyakit yaitu dintaranya 25-30 c
_hujan mengakibatkan semakin ganasnya serangan karena tanah dalam kondisi basa
Gejala serangan yang ditimbulkan oleh jamur atu cendawan ini terlihat pada akar, akar akan membengkak yang disebabkan oleh infeksi akibat masuknya apora kedalam bulu akar kemudian spora berkrembang biak dan terus masuk kedalam akar-akar yang lebih besar .Akar bereaksi akan mengadakan sel sehingga timbul bisul-bisul yang tidak teratur.
Sumber penyekit berasal dari sisa spora yang masih banyak tersimpan di dalam tanah.bekas tanaman sakit selanjutnya lahan atau tempat persemaian yang telah tercemar oleh penyakit, adapun cara pencegahannya supaya tidak terjadi penyaki seperti diatas yaitu:
1. Tanah yang masam dijadikan basa dengan cara memberikan kapur pertanian sedini mungkin sampai ph lebih kurang dari 7,2.
2. Penerapan rotasi tanaman, pembuatan drainase yang lebih baik dan peranan strain (jenis) tanaman yang tahan.
3. Menjaga kebersihan dari semua tanaman yang diduga menjadi sumber penyakit, pemberian senyawa air raksa sumblimat (mercuri clorida) atau colonel (mercuro clorida) pada lubang tanaman.

Busuk daun kentang
Busuk pada daun kentangmerupakan salah satu penyakit yang sangat dan paling merusak tanaman kentang yang mana penyakit ini disebabkan oleh jamur phytophora infestan(mont) bary, cendawan ini berasal dari penggunungan ades sebelah utara , kemudian menyebar keseluruh amerika , eropa dan seluruh dunia.
Gejala serangan yang disebabkan oleh jamur phytopthera infestan adalah sebagai berikut:
1. Terlihat bercak pada ujung dan tepi daunnya , bercak akan meluas kebawah serta mematikan daun dalam waktu 1-4 hari.
2. Jika serangan menghebat daun yang kering akan mengkriting dan mengerut.
3. Jika keadaan udara lembab atau basah maka daun akan membusuk dan sering mengeluarkan bau yang tidak enak.
4. Jika udara panas dan kelembabpan tinggi perkembangan penyakit semakin cepat.
5. Umbi kentang akan diserang sehingga terjadi busuk basah atau kering.
Cara pengendalian supaya tidak terjadi penyebaran penyakit bisa dengan beberapa cara yaitu:
1. Hanya umbi sehat yang dijadikan bibit.
2. Umbi disimpan pada temperatur 4-5 c pada temperatur ini pembusukan dapat dihambat.
3. Pengendalian secara kimia adalah dengan cara penyemprotan dengan obat yanag mengandung tembaga.
4. Pengendalian secara organik yaitu dengan cara menggunakan peptisida nabati,misalanya dari golongan tanaman lemon grass.
5. Pergiliran tanaman.

Tepung palsu daun anggur
Penyakit tepung palsu ini telah dikenal sejak tahun 1905 di pulau jawa. Dimana penyakit ini disebabkan oleh jamur plasmopora viticola( N and C ). Penyakit ini tidak terdapat didaerah panas dan kering seperti dibagian amerika selatan, timur tengah, aljazair dan daerah barat daya amerika serikat.
Gejala yang ditimbulkan pada tanaman yang sakit biasanya mengalami bercak-bercak tua akan menjadi coklat karena matinya jaringan daun kedua belah permukaan. Biasany penyakit ini menyerang daun, tungkai daun sulur, bunga, buah, tunas dan batang anggur, pada bagian daun yang terserang pertama-tama timbul bercak kuning pucat dengan ukuran yang berbeda-beda dan dikelilingi daun yang hijau, tapi batasannya tidak jelas.
Pengendalian nya dengan menanam varietas yang resisten, penanaman jangan terlalu rapat , para-para jangan terlalu rendah, drainase harus diperbaiki dan diusaha kan udara jangan terlalu lembab. Bagian tanaman yang telah terserang dipotong, penyemprotan dengan bubur bordeoux atau peptisida yang mengandung tembaga.

Cendawan bulu halus ( cendawan tepung palsu ) pada bawang merah
Jika banyak embun dan udara berkebut atau hanya hujan, penyakit ini akan berkembang biak dan menyebar dengan cepat. Dimana penyakit ini ditimbulkan karena serangan dari cendawan peronospora destrukter (berk)casp. Jika hujan masih ada dimusim kemarau penyakit akan banyak merugikan petani bawang merah
Gejala serang yang timbul adalah bulu halus yang bewarna ungu terlihat menutupi daun bagian luar batang. Umbi yang terkena infeksi jika dijadikan bibit akan menjadi sumber penyakit.


Penyakit blendok, busuk coklat atau busuk akar
Penyakit blendok banyak menyerang jeruk besar, jeruk grafe fruit, jerujk kemprok, jeruk nipis, dan jenis jeruk lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan atau jamur phythopthora parasitica bantur dan p. ctroptora (sm.et s)lenion.
Gejala serangan yang tampak pada tanaman yaitu tanaman yang sakit bisa mengalami klorosis, pada pangkal batang biasanya bercak-bercak kebasahan da jaringa tananaman berubah warnanya., kulit yang busuk dan mengeriputserta retak sedangkan pada bagian dalam kulit timbul kalus sehingga penyakit tidak bisa menyebar. Jika serangan terjadi lagi lukanya menjadi tambah besar.
Pengendalian dilakukan dengan cara pemilihan bibit yang unggul dan tahan terhadap penyakit, lahan diberi drainase yang baik, tanaman ditanam diatas tanah yang telah ditinggikan pada bagian tanaman yang sakit dipotong lalu dibakar, bagian yang sakit dibersihkan dengan sikat lalu dioleskan fungisida.

Semai roboh
Penyakit emai roboh ini dapat disebabkan oleh apanomyces, rhizoktonia phoma dan lain sebagainya.kadang-kadang nematoda parasit sering kali menyerang dan menyebabkan semai roboh dan suli dibedakan mana yang disebabkan oleh cendawan.
Spesies dari genus phytium hampir terdapat diseluruh penjuru diatas dunia dan menyerang bermacam-macam tanaman, tanaman yang baru disemai jika terserang penyakit ini akan roboh lalu busuk dan mati. Nama cendawan yang menyerang adalah pythium debaryanum hesse.
Gejala pada tanaman yang diserang yaitu hipokotil ( bagian batang yang terletak dibawah keping) yang semula sehat dan kelihatan segar , jernih dan bersih , warnanya akan menjadi pucat karena kekurangan klorofil jika terkena infeksi dari tanah

Penyakit bulai jagung
Penyakit ini sering disebut penyakit putih atau penyakit liyer, yang mana penyakit ini disebabkan oleh jamur sciorespora maydis(rac.) buler. Penyakit ini juga banyak terdapat diluar negri misalnya philipina. Selain yang disebabkan oleh sciorespora maydis juga disebabkan oleh Clerospra philipinensis weston.
Gejala yanag ditimbulkan pada daun yang terinfeksi terjadi benang-benang atau garis-garis putih sampai kekuningan, pada sisi bagian bawah akan terlihat tepung putih dan berasal dari sisi konodia dan conidiophore.

b. Jenis penyakit yang disebabkan oleh Ascomycetes

Embun tepung apel
Cendawan ini menyerang tanaman apel yaitu jenis jamur phodosphaera leucot ricaa (E and E) bagiian tanaman yang diserang adalah daun dan tunas muda. Tanaman yang terserang seperti tertutup tepung yang bewarna putih, gejala yang ditimbulkan adanya bercak-bercak seperti kain laken (beludu) putih atau abu-abu.
Embun tepung mangga
Cendawan ini merupakan penyakit paling penting pada tanaman mangga. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan eryphe cichoracearum, jika terserang penyakit ini hasil panen bisa berkurang 5-20 % cendawan ini juga dapat menyerang semangka yaitu tanaman yang termasuk keluarga cucurbitaceae dan tembakau cendawan ini jga termasuk ascomycetes,
Gejala yang ditimbulkan pada bunga yang terserang akan kelihatan diselimuti tepung halus yang bewarna putih, cendawan ini mula-mula kelihatan kuntum-kuntum bunga bagian atas, kemudian secara pelan-pelan akan turun melalui tangkai bunga.
Embun tepung kapri
Penyakit ini menyerang pada udara panas, cendawan membentukmisselium tebal menutupi daun, batang, bunga dan buah. Warnanya menjadi putih ke abuan pada semua bagian tanaman dan tanaman bisa gagal berbuah.penyakit ini disebabkan oleh serangan jamur atau cendawan golongan erysiphe polygoni.
Embun tepung padi-padian dan rumput-rumputan
Cendawan ini menyerang keluarga graminea. Cendawan mula-mula bewarna putih pada waktu masih muda kemudian berbentuk tepung keabuan atau merah kekuningan karena produksi konidia melimpah-limpah. Kemudian tepung tertiup angin terutama pada pada waktu musim panas tanamanpun bisa menjadi kerdil.
Cendawan hijau atau kuning mas pada tanaman padi
Cendawan ini disebit juga dengan cendawan bercak hitam palsu ini menyerang tanaman padi dan jagung , pada keadaan seperti initanaman diserang oleh jamur ustilaginoidea virens, serangan penyakit ini pada umumnya tidak merugikan.
Gejala yang ditimbulkan yaitu cendawan ini mula-mula ia berkembang dalam kulit luar dan menghisap endosperma padi kemudian membentuk selorotium yang cukup besar.selorotium kemudian keluar dari sekap dan bewarna kuning atau kadang-kadang hijau.
Cendawan jelaga
Cendawan ini akan menyerang tanaman yang ditempeli oleh embun madu (cairan manis) dari serangga . serangga yang biasa mengeluarkan cairan manis antara lainkutu dompolan putih, kutu dompolan hijau, wereng mangga dan apis.
Penyakit oboh serangga
Penyakit ini biasanya menimbulkan kerugian yang sangat besar tanaman yang diserang bukan hanya seladatetapi juga tembakau, bunga mata hari dan tanaman lain yang batangnya lunak, penyakit ini disebabkan oleh serangga selerotinia, selerotinium dan selerotinia minor.
Gejala seranagan yang ditimbulkan daun tanaman yang terserang akanterkulai dan rontok bercak-bercak berlendir dan bewarna coklat atau hijau pucat,bercak-bercak yang bewarna coklat ini juga terdapat pada batang , semakin keatas bercak semakin besar. Batang menjadi lunak dan busuk akhirnya tanaman akan roboh.

2. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI
Bakteri merupakan organisme tingkat rendah yang paling kecil,orang yang pertama kali
Mengenal bakteri dibawah mikroskop adalah antony van leewenhoek pada tahun 1683. Ada penyakit yang disebabkan oleh bakteri diantaranya adalah:
Penyakit layu bakteria
Penyakit layu bakteri disebut juga penyakit lendir, penyakit liyer, penyakit lengger atau penyakit kelenger. Penyakit ini menyerang tanaman tembakau, tomat, cabai, terong, kacang tanah, pisang, wijen dan lebih dari 140 jenis tanaman terutama yang termasuk keluarga solanceae.
Gejala serangan tanaman menjadi layu, menguning dan kerdil karena penyakit layu ini patogen menyerang jaringan pengangkutan air, sehingga mengganggu transportasi tanaman inang.
Busuk hitam kol
Penyakit busuk ini banyak menyerang tanaman kol, kol bunga dan sawi terutama tanaman yang tergolong keluarga cruciferae (brassicaceae) penyakit ini disebut juga busuk bakteri atau busuk coklat.
Gejala serangan yang ditimbulkan terlihat bercak-bercak mirip huruf v bewarna kuning pada bagian tepi kol.
Kudis bakteri atau bercak bakteri pada tomat
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri xhanthomonas campestris pv. Vesikatoria. Gejala serangan pertama terjadinya kudis bakteri yaitu kelihatan bercak kecil berair pada daun dan batang , bercak-bercak menjadi kering, cekung dan bewarna coklat ke abuan dengan garis tangahnya 2-5mm. daunnya juga menjadi kering.

3. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BASIDIOMYCETES
Cendawan hitam
Cendawan biasanya membentuk massa spora bewarna hitam dalam bassidia yang membentuk seperti gada. Masing-masing basidia memiliki 2 atau 4 spora yang bertangkai pendek, cendawan hitam ini menyerang padi-padian karena yang terserang seluruh rangkaian demurh bunga,warna padi akan menjadi hitam dan kwalitasnya akan turun dan hasilnya kurang pula.
Gejala serangan pada tongkol diserang kelihatan membengkak,ukurannya bengkaknya,
Dan ada yang besar tergantung pada ukuran tongkol dan tebalnya cendawan.





Cendawan karet,Uridinales
Salah satu penyakit yang disebabkan oleh cendawan karat yaitu penyakit karat daun kopi,cendawan penyebab penyakit tersebut adalah hemilea vastatrix B. Cendawan karat karet spora berwarna merah seperti karat pada besi.
Gejala serangan cendawan ini menimbulkan bercak dan disisi bawah daun yang mula-mula berwarna kuning muda kemudian menjadi kuning orange.

Cendawan palisade
Untuk cendawan gololngan ini seperti payung –daun telinga,sarang burung,dan bola sehingga disebut jamur payung,jamur kuping,jamur tanduk,jamur karang,dan jamur merang
- Busuk akar yang disebabkan oleh cendawan Armilaria mellea (Fr)Quel,menimbulkan bercak merah tembaga dan merontoknya daun.
- Jamur upas oleh cendawan Corticium Salmonokolor B.et. sinonim Pellicularia salmonilolor menyebabkan ranting cabang,batang tampak miselium seperti lebah atau sutra yang mengkilap dan berubah menjadi warna merah jambu.
- Rhizoctonia (kudis lak) oleh cendawan Corticium vagum Bet,C menyerang umbi kentang berwarna kecoklatan dan tidan tidak bisa dicuci,seperti kudis yang warnanya kuning keemasan,terjadi lubang-lubang umbi keran klorosi pada pangkal batang dan keriting.

4. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH FUNGI IMPERFEKTIF (cendawan tak sempurna)
Cendawan tepung oidium tingitanium carter
Penyakit ini disebut juga mildew (inggris), jejak yang ditimbulkan adalah tunas muda dilapisi oleh cendawan bertepung putihyang terdiri miselia, kodiofor dan kodium. Daun menjadi pucat dan rontok , cara pengendaliannya dilakukan dengan ccara penyemprotan bubur berdaun dengan kelsiulm asenat, rotasi tanam, mencabut dan menanam tanaman yanag teresisten.

Bercak kering oleh cendawan alternaria solani (E.and M.) jones and grout
Penyakit ini disebut penyakit alternia dan sering juga disebut erraly blight atau late blight, gejala serangan pada daun terlihat bercak tua dan hitam, daun bagian tepi bergerigi, atau pecah tidak teratur, berlubang dan mengering hingga jatuh.

5. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NEMATODA DAN VIRUS
Penyakit oleh nematoda
Nematoda berasal dari bahasa yunani yang mempunyai arti benang berbentuk panjang mempunyerupai tabung, kumparan dan dapat bergerak seperti ular , nematoda dapat hidup didalam air, tanah dan didalam jaringan hidup tumbuhan. Nematoda juga dikenal sebagai parasit. Hipocrates seorang ahli pengobatan dari bangsa yunani menyebutnya sebagai cacing bulat sebagai parasit bagi manusia.
Tanaman yang terserang biasanya cepat layu dari pada tanaman yang sehat, tanaman yang terserang juga terbentu kanopi sampai menutupi tanah termasuk gulma, patologi sel ditimbulkan oleh nematode yang memakan jaringan sel tanaman. Berakibat tidak tampak sampai nekrosis, prilaku parasit nematode dibagi menjadi ektoparasit dan endo parasit.
- Ektoparasit, yakni nematode yang tinggal diluar tanaman dan melakukan penetrasi hanya dengan bagian kecil tubuhnya, perilaku akan jaringan permukaan (parathylencus) dan memakan jaringan yang berada dibawah permukaan (belonalaimus)
- Endoparasit, yakni parasit yang sebagian besar tubuhnya masuk kedalam jaringan tanaman. Terutama tanaman herbaceosus
- Infeksi tanam oleh nematode dapat merubah penyerapan mineral,perubahan berbentuk speksifik untuk jenis tipe nematoda, penyerapan nematoda semakin tinggi akibat lain yang ditimbulkan kerusakan endodermis dan meningkatnya kandungan ca 2+. Infeksi nematode juga terjadi perubahan pada senyawa organic. Kandungan karbohidrat didalam akarakan berkurang pada tanaman yang terserang meloidogyne, kandungan asam nukleat dan komposisi tanah berubah.
- Nematoda juga mempengaruhi aktifitas enzim dalam tanaman, sucrose dan inverstase kandungan meningkat didalam akar yang berpuru pada tanaman terong yang terserangheterodera javanica. Nematode tersebut mempunyai kandungan hidrolase.
Aktivitas nematode akan merubah pola dengan menimbulkan kurangnya metabolic yang baru dan mengganggu pertumbuhan jaringan yang normal.
Perubahan sel yang luar biasa yang timbul dari tanaman inang yang disebabkan oleh nematode endoparasitik yang bersifat menetap , mempunyai daya tarik terhadap peneliti selama bertahun-tahun, disimpulkan bahwa terdapat beberapa kompanenyang dimasuki nematoda kedalam sel:
• Merangsang sel menjadi besar untuk makan nematode dan lebih umum didalam puru
• Menghambat pembentukan dinding sel tanpa menghambat pembelahan mitosis, sebagaiman terjadi didalam sel-sel raksasa yang disebabkan oleh meloydogyne.
• Untuk melarutkan sebagian dari dinding sel seperti yang terjadi pada sintia yang ditimbulkan oleh heterodera.
• Merangsang perbanyakan DNA didalam meloydogyne yang menimbulkan sel-sel raksasa.
Selain itu meloydogyne dan heterodera , terdapat jenis metoda lain seperti ditylenchus dipsaci yang menyerang tanaman serea-serea dan tanaman padang rumput. Globodera yang merupakan sejenis dengan heterodera. Beberapa jenis fitonematoda eperti burcha pelenchus xylophilus, beberapa jenis aphelenhoides dan ditylenchus destructor, yang dapat berkembang biak dengan menghasilkan inokulum.


Penyakit yang disebabkan oleh virus
Ukuran virus sangat kecil sekali dan tidak bias dilihat dengan mata telanjang namun hanya bias dilihat dengan kaca pembesar. Tanaman yanag diserang ada yang daunnya kriting, belang-belang kuning dan hijau, kerdil, menguning, mati pucuk, ruas menjadi pendek, waena berubah,dan buah menjadi mengeliat.
Kata virus berasal dari bahasa latin yang artinya lender yang beracun dan berbahaya serta dapat menular., virus bersifat parasit mutlak (obligat) yaitu hanya dapat hidup pada organisme yang hidup saja, namun beberapa virus dapat hidup dalam keadaan nonaktif, seperti tanaman tembakau.
Tipe penyakit virus dapat dibagi menjadi:
-klorosis : pembuluh tulang daun menjadi menguning dan daun menjadi belang (mozaik). Jaringan pembuluh lebih lebih pucat warnanya. Berkurangnya zat hijau daun
-nekrotis : matinya sel, jaringan, organ atau semua bagian tanaman yang didahului kerusakan protoplasma dan perubahan warna.
-kerdil :bentuk tubuh yang tidak normal, sebagian atau seluruh bagian tanaman mengeliat.
Virus dapat ditularkan melalui beberapa media, yaitu:
-biji, misalnya pembawa virus penyakit mozaik selada, mentimun, petuinia, leguminose, bercak dua dan cincin tembakau.
-tepung sari, tepung sari pada tanaman buncis akan menularkan virus kepada tanaman yang sehat.
-stek dan umbi.
-okulasi dan sambungan, mata temple atau mata tunas menularkan kebatang bawang.
-pemindahan secara bersinggungan, dapat ditularkan melalui aktifitas tangan manusia, seperti penyiangan tanaman tembakau.
-seranga vector virus, yaitu serangga dengan tipe mulut menggigit mengunyah dan serangga tipe mulut menghisap, misalnyakutu tabchi (genn)
-vektor virus nematode, seperti bercak cincin tomat oleh xyphinema americanum cobb,, xyphinema mediteraneum mart and lanf dan xypenema basirisidd, yang sering disebut nematoda pisau.
-tanaman parasit berbiji, diantaranya tali puitri.
Ada beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh virus:
a. penyakit tugro
penyakit yang bias menyerang tanaman padi(tugro). Tugro artinya tanaman yang mengalami pertumbuhan yang terdegradasi. Diindonesia penyakit ini dikenal dengan penyakit dengan sebutan menthek, penyakit ini sudah dikenal sejak tahun1959 dan setelah menyerang tanaman padi dimalaysia. Dimalaysia disebut dengan penyakit merah.
Gejala serangan adalah padi tumbuh kerdil dan anakan sedikit, daun muda sering berbintik dan bergaris hijau pucatsampai hijau keputihan, butir padi tidak membuka keseluruhan nya akibatnya gabah berkurang produksinya
Pengendalian dapat dilakukandengan menanam varietas tahan seperti IR-36, tanaman yang terserang hebat dapat dicabut dan dibakar, melakukan penyiangan , rotasi tanaman dan menggunakan musuh alami seperti predator vector.
b. penyakit ujung keriting
penyakit ini menyerang tomat, cabai, semangka, dan bayam sehingga menjadi keriting, menggulung kertas,, memutar dan memilin. Pengendalian dapat dilakukan seperti menggunakan vector lain.
c. penyakit TMW (tomato mosaic virus)
gejala serangan tampak pada mosaic daun hijau muda menjadi mengeliatdan mngerut , jika temperatue tinggi , belang-belang muda bertambah banyak dan perkembanganyan sedikit terhambat. Mosaic juga menyebabkan buah sedikitkecil dan kadang-kadang tidak membentuk buah.
Pengendalian dapat berupa menanam tanaman varietas tahan, mencabut dan membakar tanaman yang terserang, sanitasi kebun, menyemprot dengan susu sebagai penghambat penyebaran virus secara mekanis, sterilisasi tanah serta rotasi tanaman.
d. penyakit CVPD (citrus vein fhloem degeneration)
virus ini pertama kali menyerang jeruk dijawa kemudian menyebar lebih ke sebelas propinsip yang menyebabkan ribuan tanaman jeruk mati. Tanaman yang terserang CVPD akan mengalami klorosis dan akan menyerupai defesiensi unsure hara N, Zn, Mn dan Fe.. gejala lain adalah berupa klorosis, nekrosis dan tulang akan menjadi lebih pucat daun menjadi lebih tebal dan kerdil kaku, pertumbuhan tanaman terhambat, adapun pengendalian nya dengan cara kimia dan fisika serta dengan mekanik .

6. GULMA
Gulma adalah tumbuhan yang tubuh pada tempat dan waktu yang tidak diinginkan manusia, ataupun tumbuhan yang mempunyai nilai negative( merugikan kepentingan manusia baik secara langsung maupun secara tidak langsung, melebihi nilai positifnya (mangunsoekarjo, 1983)
Sedangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan menurut soejani(1988) gulma sering didefenisikan sebagai tumbuhan yang peranannya, potensi dan hakikat kehadirannya tidak diketahui.
Didalam pertanian kehadiran gulma tidak diinginkan karena :
-menurunkan produksi karena bersaing dalam pengambilan unsure-unsur haradengan tanaman budidaya kemudian bersaing karena untuk mendapatkan sinar matahari dan ruang untuk hidup.
-menurunkan hasil sebabterkontaminasi dengan gulma.
-mengeluarkan cairan alalopati yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
-mengganggu tataguna air.
-secara umum, menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanuian.
Manfaat gulma
Gulma disamping merugikan juga menguntungkan, terutama bila kepentingan manusiaterhadap tanamantersebut subjektif.
Adapun manfaat gulma adalah sebagai berikut:
1. menambah kesuburan tanah, terutama dalam hal bahan organic
2. mencegah dan mengurangi timbulnya erosi.
3. sebagai bahan makanan bagi ternak dan bahan penutup tanahdalam bentuk mulsa.
4. sebagai bahan industri kertas, dean sebagai bahan obat tradisional.
5. sebagfai bahan makanan dan sayuran, sebagai tanaman pagar dan tanaman hias.
6. sebagai penghasil gas bio dan bahan kerajinan.
Karakteristik gulma
Dikenal sebagai system klasifikasi gulma yang menggambarkan karakteristicknya, seperti reproduksi, bentuk kehidupan, botani dan lain-lain secara umum berikut pembagiannya:
1. rumput (grasses) : rumput mempunyai batang bulat atau pipih dan berongga . berdasarkan masa pertumbuhan dibedakan manjadi rumput semusim dan rumput tahunan, rumpu semusim biasanya melimpah tetapi tidak menimbulkan masalah.
2. teki (sidges) :teki mempunyai batang berbentuk segitiga, kadang bulat tidak berongga , daun berasal dari nodia dan bewarna ungu tua, sifat yang sangat menonjol adalah cepatnya membentuk umbi baru yang dapat bersifat dominant pada lingkungan tertentu, diketahuiterdapat teki semusim dan teki yang sangat sulit dikendalikan seperti scirpusiria.
3. gulma daun lebar (broad, leaved, weeds) : pada permukaan terdapat stomata yang memungkinkan caira masuk, gulma mempunyai tunas disetiap nodus atau titik memancarnya daun, meristem apical dari gulma daun lebar adalah bagian batang yang terbentuk sebagai bagian yang terbuka yang sensitf terhadap perlakuan kimia, hebisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma yang berdaun lebar adalah 2,4 D, begitu juga herbisida phenoxy yang lain seperti MCPA, MCPB, 2,4B dan lainnya.
4. gulma berkayu (woody weeds): golongan gulma ini termasuk tumbuhan yang membentuk batang sekunder, gulma ini bermasalah pada area perkebunan, kehutanan, saluran pengairan dan padang pengembalaan,beberapa contoh lantan sp, cromolaiena ordorata.. gulma dapat dikendalikan secara manual dan pembakaran tetapi bahan kimia juga dapat di aplikasikan.
5. gulma air (aguatic weeds): dalam pratik gulma air dikalsifikasikan sebagai gulma marginal(tepian ), emergen (gabungan yang tenggelam dan yang terapung), melayang.
6. gulma perambat (climber):gulma perambat biasanya menjadi masal serius seperti mikania nhordata dipertanian karet dan kelapa sawit. Gulma ini dikendalikan secara kimia.
7. gulma epifit dan parasit ;perambta juga terkadang sebagaiparasit dan empifit seperti pada spesies viscaceae.
Perkembangbiakan gulma
Gulma dapat berkembangbiak secara vegetatif untuk kelas angiospermae dan gymnospermae. Dengan tersedianya factor-faktor tumbuh seperti air, cahaya, unsure hara dan ruangan tumbuh pada periode awal membentuk perkembangan gulma, secara vegetatif perkembangan gulma bias dengan stolon dan rhizome, misalnya cinodon dan imperatacinlindrica, berkembang biak secara menjalar sepertisonchocus arvenis dan dengan umbi seperti oxalis latifora.
Pengendalian gulma
Pengendalian gulma pada prinsipnya adalah meningkatkan daya saing tanaman pokok dan melemahkan gulma sehingga tidak mampu mengembangkan pertumbuhan berdampingan.
Teknik pemgendalian gulma dapat dibedakan sebagai berikut, pengendalian dengan upaya preventif, pengendalian secara mekanik atau fisik dengan cara mencabut langsung gulma tersebut., pengendalian secara kultur teknis, pengendalian hayati, pengendalian dengan cara memanfaatkan seperti digunakan sebagai bahan pembuatan obat tradisonal.

Membedakan biakan jamur dan bakteri
Pembiakan jamur
Perkembangbiakan jamur dapat terjadi secara aseksual dan seksual.
*perkembangan secara aseksual: terjadi tanpa menggabungkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, perkembangbiakn dengan cara membentuk spora secara vegetatif( pemutusan hifa dan misselium dam kemudian berkembang biak lagi) perkembangbiakan jamur umumnya menggunakan spora yang dari hifa tadi terdapat banyak terdapat banyak spora, pembentukan yang dilakukan menyerupai sel induknya.
*perkembangbiakan secara seksual : pembentukan individu dengan menggabungkan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Individu tersebut akan membentuk spora, dalam keadan temperature, kelembapan dan tempat inang yang cocok , spora mulai membentuk misselium.

Perkembang biakan bakteri
Bakteri berkembang melalui pembelahan, dalam waktu 20-30 menit, satu sel dapat menjadi dua. Beberapa bakteri dapat membentuk endospora yang letaknya berada didalam sel dan dikelilingi oleh membrane padat dan kuat. Endospora sangat tahan terhadap kekeringan. Edospora akan berkecambah dengan membentuk sel-sel vegetative, bakteri ada yang bersifat parasit, saprofit atau heterotrof yang dapat melakukan amilasi dengan krbon karena mempunyai sifat zat wrna seperti klorofil.

7. ORDO-ORDO SERANGA DAN BAGIANNYA SECARA UMUM
Serangga disebut juga sebagai insect atau hexaphoda, insect berasal dari kata insecure yang ertinya memotong dan membagi. Jadi insect adalah binatang yang memotong dan membagi badannya menjadi beberapa segmen. Sementara hexaphoda berasal dari kata hexa yaitu enam podhos yaitu kaki yang artinya binatang yang berkaki enam pada setiap hektarnya populasi serangga mencapai 2,5-10 juta.
Morfologi serangga
a. Kepala :
- satu pasang mata majemuk terletak dikiri dan kanan kepala dan mata facet yang jumlah mencapai ribuan, bentuk mata faset menyerupai lensa hexa gonal.
- satu pasang antenna sebagai alat perasa. Dengan adanya anthena serangga dapat mengetahui dimana keberadaan makanan, arah jalan, jodoh dan bahaya.
-mulut dan beberapa kegunaannya yaitu sebagai alat untuk mengunyah dan menggigit, alat untuk menyerap, dan sebagai alat penjilat dan mengunyah.
b. Dada (torak)
dada merupkan tempat melekatnya kaki dan sayap, dada terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut, protorak, mesotorak, metatorak dan disetiap dad terdapat satu pasang kaki dan serangga juga mempunyai satu pasang sayap.ada sejumlahtipe serangga tungkai beserta fungsinya:
- Tipe cursorial, adalah tungkai yang digunakan untuk berjalan.
- Tipe fossorial,adalah tungkai yang digunakan untuk menggali.
- Tipe saltatorial, adalah tungkai yang digunakan untuk melioncat.
- Tipe raptorial, adalah tungkai yang digunakan untuk menangkap mangsa.
- Tipe natatorial, adalah tungkai yang digunakan untukberenang.
-
b. Abdomen
Abdomen tersusun atas 12 ruas yang dihubungkan dengan selaput membrane. Abdomen terdiri dari bagian atas (tegum) dan sternum (bagian bawah), sedangkan bagian bagian tengah tidak tampak. Pada serangga jantan terdapat 10 ruas regum dan 9 ruas sternum. Dan pada serangga betina terdapat 10 ruas tergum dan 8 rus sternum .
Ordo-ordi serangga
- Ordo orthoptera : contohnya belalang, jangkrik, orong-orong, dll
- Ordo ishoptera : contohnya, rayap
- Ordo thysanoptera : contohnya, thrips
- Ordo hemiptera : contohnya, kepik
- Ordo homoptera : contohnya, wereng, kutu daun, dll
- Ordo Lepidoptera : contohnya, ulat kupu-kupu, ngengat, dll
- Ordo coloeptera a: contohnya, kumbang
- Ordo dipteral : contohnya, larva lalat, nyamuk, dll
Metamorphosis serangga
Adalah keseluruhan rangkaian perubahan bentuk dan ukuran sejak telur sampai imago, metamorphosis melibatkan ganti kulit yang disebut ekdisis, dimana secara berkala.
Metamorphosis serangga dapat dikelompokan kedalam empat tipe:
- Metamorphosis sempurna (holometabola)
- Metamorphosis tidak sempurna (hemi metabola), pada tipe ini perbedaan serangga pradewasa lebih nyata dibandingkan dengan paurometabola.
- Metamorphosis bertahap (paurometabola)
- Tanpa metamorphosis (ametabola), pada tipe ini pradewasa memiliki tubuh luar sepeti serangga dewasa kecuali urusan kematangan alat kelamin.

8. PESTISIDA NABATI
Pestisida nabati adalah peptisida yang bahan-bahannya berasal dari tumbuhan, bagian tumbuha yang biasa digunakan untuk pembuatan peptisida ini yaitu akar, batang, daun, buah dan bunga serta biji. Peptisida nabati bersifat mudah terurai, mudah ditemukan dan peraktis yang aman bagi ekosistem.
Adapun jenis-jenis tumbuhan yang digunkan untuk bahan pembuatan pestisida nabati diantaranya:
- Mindi : melia azedarach L
- Ninba :azadirachta indica A. juss
- Tembakau : nicitana tanbacum
- Sirsak : Annano murcicata
- Srikaya : annona squamosa
- Kemiri : aleurites
- Serai :cynpogon nardus L
Keunggulan dari pestisida nabati:
- Bahan nbaku melimpah di alam
- Mampu mengendalikan berbagai opT
- Pengaruh samping terhadap lingkungan bukan sasaran rendah
- Aman terhadap lingkungan
- Pengelolaan dapat dilakukan dengan yang sederhana
Teknik pembuatan:
Teknik pembuatan secara umum sangat mudah diantaranya dengan meremas bahan-bahan tersebut untuk diambil ekstraknya ataupun dengan car a membuka kulit dan penumbukan atau penggilingan, adapun bahn yang diambil adalah seperti akar, batang, daun, bunga dan buah.

9. PESTISIDA SINTETIK
Peptisida sintetik merupakan peptisida yang berasal dari bahan-bahn kimia baik sintetik ataupun nonsintetik. Yang digunakan sebagai pengendalian pathogen yang menyebabkan tanaman sakit.
Bahan-bahan yang terdapat didalam pestisida sintetis:
- Bahan pelarut
- Deterjen (zat perata)
- Stiker (bahan perekat)
- Emiulgator (percampuran minyak dengan air)
- Stabilator
- Kapur untuk menghilangkan fitoksitas
Adapun cara aplikasinya adalah:
- Dengan cara menyemprot
- Dengan cara menghembus
- Aerosol
- Dengan cara tebar
Berdasarkan kelompok sasaran nya pestisida dibedakan atas:
- Herbisida yaitu, digunakan untuk pemberantas rumput dan gulma.
- Rodentisida yaitu, digunakn untuk memberantas tikus.
- Fungisida yaitu, digunakan untuk memberantas jamur.
- Nematisida yaitu, digunakn untuk memberantas nematode.
- Insectisida yaitu, digunakan untuk memberantas serangga.
Pestisida berdasarkan tempat masuk kesasaran:
- Oral toksisitas yaitu, daya racun pestisida ketika dimakan atau tertelan oleh organism sasaran.
- Dermal toksisitas yaitu, daya racun pestisida ketika terserap atau masuk melalui kulit organism sasar.
- Inhalation toksitas yaitu, daya racun pestisida ketika terhirup melalui system pernafasan organism sasaran.




























BAB III
BAHAN DAN METODA

1. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR DAN BAKTERI
a. Bahan
Bahan yang digunakn pada pratikum ini adalah jenis-jenis tanamn yang sakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri yaitu seperti tanaman sirsak, tanaman rambutan, tanaman jambu, tanaman sawo dan tanaman mengkudu. Yang telah terserang jamur dan bakteri.
Adapun alat yang digunakan adalah buku gambar, pensil, pensil pewarna, penggaris, penghapus dan peraut.
b. Metoda
Metoda yang digunakan adalah menggambar bagian tanaman yang terserang penyakit yaitu yang disebabkan oleh jamur dan bakteri dan dengan menuliskan keterangan atau penjelasannya.

2. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NEMATODA DAN VIRUS
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah tanaman yang disebabkan oleh nematoda dan virus. Seperti tanaman kacang tanah dan seledri, tanamn tersebut diambil secara utuh mulai dari akar, batang dan daun.
Alat yang digunakan adalah pensil, pensil pewarna, buku gambar, penggaris, penghapus,dll.
b. Metoda
Metoda yang digunakan yaitunya menggambar tanaman tersebut secara utuh baik yang terserang jamur dan nematoda. Lalu buat dan jelaskan keterangan bagai mana bentuk yang diserang nematode dan bagaimana pula yang diserang oleh virus dan jelaskan cirri-cirinya.

3. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR ABIOTIS
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah jenis-jenis gulma tanaman yang terdapat dilahan pertanian. Seperti rumput teki, alang-alang, putrid malu dan lainnya. Dan alat yang digunakan adalah pensil, pensilpewarna, buku gambar, penghapus, dll
b. Metoda
metoda yang digunakan adalah menggambar jenis-jenis gulma atau tanamn yang telah dibawa dan jelaskan klasifikasinya serta tuliskan nama latinnya.

4. BAGIAN TUBUH SERANGGA SECAR UMUM
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah jenis-jenis serangga seperti belalang, capung, lalat dan lain sebagainya. Adapun alat yang digunakan adalah buku gambar, pensil, pensil warna, penghapus, rol, dan lainnya.
b. Metoda
Metoda yang digunakan adalah metoda melukis atau manggambar tubuh serangga, seperti bagian kepala, tungkai, badan, dada, dan bagian anthena. Jelaskan bagian-bagiannya dan sebutkan fungsi dan kegunannya.

5. PENGENALAN ORDO-ORDA SERANGGA
a. Bahan
Bahan yang digunakn pada pratikum pengenalan ordo-ordo serangga ini adalah jenis-jenis serangga. Seperti kumbang, walang sangit, kupu-kupu, dan lalat. Dan alat yang digunakan adalah buku gambar, pensil, pensil warna, panggaris dan penghapus.
b. Metoda
Metoda yang digunakan adalah metoda menggambar seluruh tubuh serangga yang dibawa, tuliskan nama bagian tubuhnya, dan tentukan serangga tersebut termasuk kedalam ordo yang mana. Jelaskan cirri-cirinya serta nama latinnya.

6. PENGENALAN TIPE MULUT SERANGGA BERDASARKAN KERUSAKAN YANG DITIMBULKANNYA
a. Bahan
Bahan yang digunakn adalah tanaman yang telah diserang serangga, yang telah mengalami kerusakan akibat gigitan serangga. Alat yang digunakan adalah buku gambar, pensil pewarna, pensil, penggaris, penghapus dan lainnya.
b. Metoda
Metoda yang digunakan adalah metoda menggambar tanamn tersebut secara utuh, tentukan bagaimana kerusakan yang ditimbulkan, dan tentukan tipe mulut serangga yang mana yang menyebabkan kerusakan tersebut. Dan tentukan separti apa kerusakan yang ditimbulkan dan jelaskan cirri-cirinya.

7. PESTISIDA NABATI
a. Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah tanaman yang digunakan sebagai pestisida nabati seperti jambu monyet, bawang putih, bunga tai ayam, daun mangkokan dan daun jarak. Alat yang digunakan adalah buku gambar, pensil, pensil warna, penghapus, penggaris, dan lainnya.
b. Metoda
Metoda yang digunakan adalah metoda menggambar tanamn tersebut secara utuh dan tentukan namanya, dan nama latinnya, tentukan apa jenis kandungan bahan aktifnya. Dan jelaskan untuk apa yang cocok pestisida itu digunakan.

8. PESTISIDA SINTETIK
a. Bahan
Bhan yang digunkan adalah tabung dari pestisida sintetik yang tidak digunakan lagi. Alat yang digunakan adalah buku gambar, pensil, pensil warna, penghapus, penggaris, dan lainnya.
b. Metoda
Metoda yang diginakan adalah metoda menggambar tabung pestisisda sintetik tersebut. Tentukan bahn aktif yang terkandung didalamnya, tentukan nama dagangnya, tentukan nama kimianya, dan jelaskan OPT sasarannya. Serta jelaskan untuk jenis tanaman apa pestisida itu cocok digunakan.





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR DAN BAKTERI
a. Hasil
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan hasil yang kami peroleh yaitu sesuai dengan bahan yang kami bawa pada waktu prktikum pengenalan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri, hasil yang didapatkan yaitu :
1. Adanya bagian tanaman yang menguning tepatnya pada daun.
2. Adanya sebagian dari daun yang kering, batang daun yang kering dan berwarna abu-abu.
b. Pembahasan
Sesuai dengan hasil yang didapat pada waktu praktikum yaitu adanya warna kuning pad bagian daun tanaman, sedangkan pada bagian lain masih muda dan segar. Gejala seperti ini disebabkan oleh jamur dan bakteri. Gejala lainnya yaitu adanya bercak-bercak pada daun. Cara atau proses bakteri dan jamur menimbulkan penyakit antara lain :
a. Inokulasi adalah kontak antara bagian inokulum dengan bagian tanaman
b. Penetrasi adalah masuknya patogen kedalam jaringan tanaman (langsung/lubang alami/luka)
c. Infeksi adalah pathogen berkontak dengan jaringan inang dan memperoleh zat yang dibutuhkan
d. Invasi adalah menyebarnya penyakit kebagian lain dari tanaman
Gejala umum yang ditimbulkan :
1. Nekrotis, adalah matinya sel/jaringan/organ/ semua bagian tanaman yang didahului kerusakan protoplasma dan perubahan warna
2. Hyperplasia, adalah pertumbuhan luar biasa pada tanaman akibat pembelahan sel yang berlebihan
3. Hipoplasia, adalah pertumbuhan abnormal pada tumbuhan akibat berkurangnya pembelahan sel
4. Klorosis, adalah kerusakan klorofil atau berkurangnya zat hijau daun.
2. PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH NEMATODA DAN VIRUS
a. Hasil
Hasil yang didapat pada pratikum pengamatan atau pengenlan penyakit yang disebabkan oleh virus dan nematoda adalah :
1. Berubah nya warna daun
2. Terjadinya bintil akar
3. Tarjadinya bercak-bercak yang bewarna coklat dan hitam pada daun
4. Berubahnya warna daun menjadi kekuning-kuninngan.
b. Pembahasan
Virus merupakan merupakan mikroorganisme yang hidup sebagai parasit, adapun cirri-ciri virus adalah:
1. Mikroorganisme parasit obligat.
2. Terdiridari asam nukleat.
3. Memperbanyak diri didalam sel inang.
4. Dapat menyebabkan penyakit.
5. Mengacaukan sel inang.
6. Merupakan bukan sel inang- partikel.
Morfologi bentuk virus adalah:
1. Memanjang ( batng, benang lentur)
2. Bola (isometric, polyhedral )
3. Mirip bakteri.
Struktur virus :
1. Asam nukleat ( berbentuk spiral )
2. Protein ( kapsid)
3. Selubang protein
Cara penularan virus:
1. Melalui benih dan biji.
2. Melalui vector serangga.
3. Melalui tungau.
4. Melalui nematode.
5. Melalui jamur.
6. Melalui tali putrid.
7. Secara mekanis.
Adapun gejala yang ditimbulkan oleh virus adalah seperti:
a. Mosaic.
b. Bercak bercincin.
c. Percabangan yang berlebihan.
d. Kerdil.
e. Menggulung daun.
f. Keriting, keriput.
3 . PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR BIOTIS
a. hasil
hasil yang didapat pada waktu pratikum pengenala gulma adalah mengetahui bentuk dan cirri-ciri yang disebabkan penyakit abiotis pada gulma atau tanaman. Adapu cirri-ciri penyakit yang disebabkan oleh factor abiotis adalah:
- Tanaman tersebut layu
- Tanaman menguning
- Pertumbuhan terganggu
Adapun penyebabnya adalah:
- Karena kekeringan
- Kelebihan air
- Cuaca lingkngan
- Asap
- Limbah
- Kesalahan bercocok tanam
b.pembahasan
pengertian penyakit ada 2
- Dari segi biologi: proses fisiologi yang tidak normal dalam keadaan tumbuhan yang disebabkankan oleh pengganggu dan gangguan bersifat terus-menerus.
- Dari segi ekonomi: ketidak mampuan tumbuhan yang diusahakan ( tanaman) untuk memberikan hasil yang cukup kualitas maupun kuantitasnya.
Penyebab timbulnya penyakit adalah :
1. Penyebaran penyakit lama
2. Semakin banyak tanaman peka
3. Perubahan cara bercocok tanam
4. Adanya jenis penyakit baru
4. BAGIAN TUBUH SERANGGA SECARA UMUM
a. hasil
hasil yang didapat pada pratikum ini adalah dapat mengetahui bagian tubuh serangga sperti bagian kepala, bagian tungkai, dan bagian keseluruhan tubuh serta mengetahui bagian dada.
b.pembahasan
adapun bagian tubuh serangga terdiri dan terbagi atasa:
- Kepala/caput
- Thorax
- Abdomen
Kepala tediri atas:
- Mata majemuk
- Ocelli
- Anthena
- Alat mulut
Tipe tungkai serangga terdiri dari:
- Gressorial : untuk berjalan
- Cursorila : untuk lari
- Saltatorial : untuk loncat
- Natatorial : untuk renang
- Fossorial : untuk menggali
- Raptorial : menangkap mangsa

5. PENGELAN ORDO-ORDO SERANGGA
a. hasil
hasil yang didapat pada pratikum ini adalah mengetahui cirri –ciri dan jenis ordo serangga berserta mengetahui nama latin dari serangga tersebut.
b. pembahasan
Ordo-ordo serangga adalah seperti berikut:
- Orthoptera
- Isopteran
- Thysanoptera
- Hemiptera
- Homoptera
- Lepidoptera
- Coloeptera
- Dipteral
- Hymeptera

6. PENGENALAN TIPE SERANGGA BERDASARKAN KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN
a. hasil
hasil yang diperoleh pada pratikum ini adalah mengetahui bentuk dari kerusakan yang ditimbulkan dan mengetahui tipe mulut yang menimbulkan kerusakan tersebut ada pun bentuk dari kerusakan tersebut adalah sobekan pada daun, lubang pada daun, dan terdapat garis-garis pada daun.
b. pembahasan
adapun kerusakan yang ditimbulkan oleh tipe mulut serangga adalah :
- Menggit-mengunyah: sobekan pada daun, lubang pada daun, gerekan pada buah, batang dan akar.
- Menusuk-menghisap : bintik-bintik pada daun, bercak-bercak kuning, atau pucuk daun menguning.
- Meraut-menghisap : goresan putih keperakan pada bunga.
- Mengait –menghisap : bagian dalam buah hancur dan membusuk.

7. PESTISIDA NABATI
a. hasil
hasil yang diperoleh dari pestisida nabati adalah mengetahui jenis dari peptisida nabati, serta manfatnya bagi tanaman dan mengetahui nama latin dari peptisida nabati tersebut serta mengetahui kandungan bahan aktif yang ada pada tanaman tersebut
b. pembahasan
pestisida nabati adalah peptisida yang berasal dari tumbuhan atau peptisida yang bahan dasarnya barasal dari tanaman.
Adapun sifat-sifat pestisida nabati :
- Mudah dibuat dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas.
- Mudah terurai
- Aman bagi manusia, tumbuhan dan ternak.
- Barsifat hit dan run ( pukul dan lari)
Tujuan dari penggunan pestisida nabati adalah:
- Meminimalkan penggunaan peptisida sintetis sehingga kerusakan lingkungan yang di akibatkan olehpestisida sintetis dapat dikurangi.
- Suatu cara alternative agar pengguna (petani) tidak hanya tergantung kepada pestisida sintetis.

8.PESTISIDA SINTETIK
a. hasil
hasil yang didapat pada pratikum ini adalah mengetahui jenis pestisida sintetis, dan jenis kandungan bahan aktif dan megetahui jenis kimia yang terkandung didalam nya.
b.pembahasan
pestisida sintetis adalah pestisida yang dibuat oleh manusia yang menggunakan bahan-bahan kima atau bahan aktif.
Adapun macam-macam pestisida sintetis adalah:
- Insektisida yaitu untuk serangga
- Fungisida yaitu untuk jamur
- Bakterisida yaitu untuk bakteri
- Virusida yaitu untuk virus
- Herbisida yaitu untuk gulma
- Rodentisida yaitu untuk tikus
- Nematisida yaitu untuk nematode





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Pada pratikum ini dapat di ambil kesimpulan bahwa penyakit tanaman disebabkan oleh faktor biotik dan faktor abiotik. Diantara faktor biotik adalah virus, bakteri, nematoda, hama, gulma, dan penyakit. Faktor abiotik diantaranya iklim dan kekurangan unsur-unsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Selain itu dalam praktikum ini juga mempelajari tentang ordo serangga, pestisida nabati dan pestisida sintetis.
Pada praktikum ordo serangga dapat disimpulkan bahwa serangga memiliki 3 posisi letak mulut dan 7 berdasarkan cara makannya. Dan juga mempelajari 8 ordo serangga. Diantaranya yang dipelajari adalah siklus hidup, cara hidup dan sebagai apa.
Pada praktikum pestisida nabati dapat disimpulkan bahwa pestisida ini dapat dibuat dengan kemampuan yang terbatas, ramah lingkungan, terbuat dari bahan alami (tumbuhan) dan mudah terurai. Juga menghindari ketergantungan dari penggunaaan pestisida sintesis.
Pada praktikum pestisida sintesis dapat disimpulkan bahwa pemakaian pestisida ini tidaklah dianjurkan. Tetapi petani lebih cenderung menggunakannya karena reaksi dari pestisida tersebut dapat langsung dilihat tanpa menunggu waktuyang lama. Padahal penggunaan pestisida ini sangat berbahaya. Diantaranya bisa membuat para penerus hama menjadi resisten, mencemari lingkungan, dapat mengilangkan kepekaan terhadap tanah


b. Saran
Saran yang praktikan berikan untuk praktikum dimasa yang akan datang yaitu waktu untuk menggambar hendaknya diberikan lebih banyak karena banyak praktikan yang hanya selesai beberapa gambar saja dengan keterangan atau banyak gambar tetapi keterangannya tidak ada. Itu dapat berakibat nilai praktikan berkurang. Atau juga bahan yang akan digambar sedikit, jadi praktikan tidak tergesa-gesa dalam menggambar dan bisa menyelesaikannya dengan cepat, tepat, dan benar. Kepada praktikan, agar bisa menguasai materi sebelum pelaksanaan praktikum. Satu lagi yang terakhir, praktikum kelapangan agar diperbanyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar