Analisis dan Pilihan Strategi
A. Karakteristik dari
Analisis dan Pilihan Strategi
Analisis dan pilihan
strategi mencoba untuk menentukan alternative tindakan yang dapat memungkinkan
perusahaan mencapai misi dan tujuannya dengan cara terbaik. Strategi, tujuan,
dan misi perusahaan saat ini digabungkan dengan informasi audit internal dan
eksternal, memberikan dasar untuk menghasilkan dan mengevaluasi alternative
strategi yang layak
·
Proses
melahirkan dan menyeleksi berbagai strategi
Penyusunan
strategi tidak pernah memikirkan seluruh
alternative yang layak dan dapat bermanfaat
bagi perusahaan, karena tidak tidak terbatasnya tindakan yang mungkin
dilakukan dan cara untuk mengimplementasi tindakan –tindakan tersebut.
Mengidentifikasi dan mengelola strategi harus melibatkan banyak manajer dan
karyawan yang sebelumnya mengembangkan pernyataan visi dan misi perusahaan.
Semua
yang berpartisispasi dalam aktivitas analisis dan pilihan strategi harus
memeiliki informasi audit internal dan eksternal disisi mereka. Informasi ini digabung dengan pernyataan misi
perusahaan, akan membantu peserta membentuk pikiran mereka tentang strategi
yang mereka percaya dapat menguntungkan perusahaan sebesar – besarnya.
Alternative strategi yang disarankan oleh peserta harus dipertimbangkan dan
didiskusikan dalam rapat atau serangkaian rapat
B.
Kerangka Kerja
Perumusan Strategi
·
Tahap 1 dalam kerangka
kerja perumusan strategi terdiri atas matrik EFE, matrik IFE, dan matrik profil
kompetitif ( CPM ) disebut Tahap Input. tahap
ini meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.
·
Tahap 2, disebut Tahap Pencocokan. Teknik tahap ini
mencakup matriks kekuatan – kelemahan – peluang – ancaman ( SWOT ), matriks
evaluasi tindakan dan posisi strategi ( SPACE ), matriks boston consulting
group ( BCG ), matriks internal – eksternal ( IE ), dan matriks strategi besar.
Tahap ini berfokus pada menciptakan alternative strategi
yang layak dengan mencocokan faktor eksternal dan internal kunci.
·
Tahap
3, disebut Tahap Keputusan, melibatkan
strategi tunggal yaitu matriks perencanaan strategi kuantitatif ( QSPM ). QSPM
ini menggunakan input tahap 1 untuk mengevaluasi secara objektif alternative –
alternative strategi yang layak dan dengan demikian memberikan dasar tujuan
untuk memilih strategi yang spesifik.
Kesembilan
teknik tercakup dalam kerangka kerja perumusan strategi membutuhkan integrasi
dari intuisi dan analisis.Divisi yang otonom dalam sebuah organisasi biasanya
menggunakan terknik perumusan strategi untuk mengembangkan strategi dan tujuan.
Analisi divisional memberikan dasar untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
memilih diantara alternative strategi ditingkat korporasi
C.
Tahap Input
Alat input membutuhkan
penyusun strategi untuk menguantifikasi sevara subjekti selama tahap awal dari
proses perumusan strategi. Membuat
keputusan kecil dalam matriks input berhubungan dengan tingkat penting relative
dari faktor internal dan eksternal memungkinkan penyusun strategi dengan lebih
efektif.
D.
Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan dari
kerangka kerja perumusan strategi terdiri atas lima teknik yang dapat digunakan
dalam urutan apapun ; matriks SWOT, SPACE, BCG, IE, dan matriks grand strategi.
Alat ini bersandar dari informasi yang diturunkan dari
tahap input untuk mencocokan peluang – ancaman eksternal dengan kekuatan –
kelemahan internal. Mencocokan actor keberhasilan kunci internal dan eksternal
adalah kunci untuk menghasilkan alternative strategi yang layak secara efektif.
Mengembangkan
strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengapitalisasi peluang dapat dianggap
sebagai serangan, sementara strategi yang didesain untuk memperbaiki kelemahan
sementara menghindari ancaman dapat dianggap pertahanan.Setiap organisasi
memiliki beberapa peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal
yang dapat dihubungkan untuk merumuskan alternative strategi yang layak.
1.
Matriks kekuatan – kelemahan – peluang – ancaman ( SWOT
Matriks )
SWOT
Matriks adalah alat untuk mencocokan yang penting yang membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi ; SO (
kekuatan – peluang ), WO ( kelemahan – peluang ), ST ( Kekuatan – ancaman ), WT
( kelemahan – ancaman ).
o
Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT
agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika
perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan
menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia
akan berusaha menghindarinya untuk berkonsentrasi pada peluang.
o
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang
eksternal. Alternative strategi WO adalah merekrut dan melatif staf dengan
kemampuan teknis yang dibutuhkan.
o
Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh
dari ancaman eksternal.
o
Strategi WT adalah taktik defensive yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal
dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai
ancaman ekternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak
nyaman.
Ada 8 langkah
yang terlibat dalam membuat matriks SWOT :
1.
Tuliskan peluang
eksternal kunci perusahaan
2.
Tuliskan ancaman
eksternal kunci perusahaan
3.
Tuliskan kekuatan internal
kunci perusahaan
4.
Tuliskan kelemahan
internal kunci perusahaan
5.
Cocokan
kekuatan internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi SO dalam
sel yang ditentukan.
6.
Cocokan kelemahan
internal dengan peluang eksternal, dan catat hasil strategi WO dalam sel yang
ditentukan.
7.
Cocokan
kekuatan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi ST dalam
sel yang ditentukan.
8.
Cocokan
kelemahan internal dengan ancaman eksternal, dan catat hasil strategi WT dalam
sel yang ditentukan.
2.
Matriks
evaluasi posisi dan tindakan strategis ( SPACE )
Sumbu untuk matriks
SPACE mewakili dua dimensi eksternal, yaitu keunggulan keuangan dan keunggulan
kompetitif dan dua dimensi eksternal yaitu stabilitas lingkungan dan kekuatan
industry.
Tahap yang dibutuhkan untuk
mengembangkan matriks SPACE adalah sebagai berikut ;
1.
Pilih
serangkaian variable untuk mendefinisikan kekuatan keuangan ( FS ), kekuatan
kompetitif (CA ), stabilitas lingkungan ( ES ) dan kekuatan industry ( IS ).
2.
Beri
nilai yang berkisar antara +1 ( terburuk ) hingga +6 ( terbaik untuk masing –
masing variable yang membentuk dimensi FS dan IS. Beri nilai berkisar antar -1
( terbaik ) hingga -6 ( terburuk ) untuk masing – masing variable yang
membentuk dimensi ES dan CA. pada sumbu FS dan CA, buat perbandingan terhadap pesaing. Pada
sumbu IS dan ES, buat perbandingan dengan industry lain.
3.
Hitung nilai rata – rata untuk FS, CA, IS, dan
ES dengan menjumlahkan nilai yang diberikan kepada variable dari setiap dimensi
dan kemudian membaginya dengan jumlah variable yang disertakan dalam dimensi
tersebut.
4.
Tempatkan nilai rata –
rata untuk FS,IS, ES, dan CA untuk sumbu yang sesuai dalam matriks SPACE.
5.
Tambahkan dua nilai pada smbu x dan gambar titik hasil
pada X. tambahkan dua nilai pada sumbu Y dan gambar titik hasil pada Y.
6.
Gambar
vector arah dari titik asal matriks SPACE melalui titik perpotongan yang baru.
Vector ini mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi ;
agresif, kompetitif, defensive atau konservatif.
Faktor yang membentuk
sumbu matriks SPACE
POSISI STRATEGI INTERNAL
|
POSISI STRATEGI EKSTERNAL
|
Kekuatan keuangan
|
Stabilitas lingkungan
|
Tingkat
pengembalian atas investasi
Pengungkit
Likuiditas
Modal kerja
Arus kas
|
Perubahan
teknologi
Tingkat
inflasi
Variabilitas
permintaan
Kisaran
harga produk pesaing
Hambatan
untuk masuk kepasar
Tekanan
persaingan
Kemudahan
untuk keluar dari pasar
Elastisitas
harga terhadap permintaan
Risiko
yang ada didalam bisnis
|
Keunggulan
kompetitif
|
Kekuatan industry
|
Pangsa
pasar
Kualitas
produk
Siklus
hidup produk
Kesetiaan
pelanggan
Utilitas
fasilitas pesaing
Pengetahuan
teknologi
Control atas
pemasok dan distributor
|
Potensi
pertumbuhan
Potensi
laba
Stabilitas
keuangan
Technology know – how
Utilisasi sumberdaya
Kemudahan masuk kepasar
Produktivitas, utilitas
kapasitas
|
3.
Matriks
boston consulting group ( BCG )
Matriks
BCG secara grafis menunjukkan perbedaan diantara berbagai divisi dalam posisi
pangsa pasar relative dan tingkat pertumbuhan industry. Matriks BCG
memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio bisnisnya dengan
mempertimbangkan posisi pangsa pasar relative dan tingkat pertumbuhan industry
dari masing – masing divisi relative terhadap divisi lain dalam organisasi.
Kelebihan
utama dari matriks BCG adalah bahwa ia memusatkan perhatian pada arus kas,
karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi. Matriks BCG
tidak menggambar apakah berbagai divisi atau industry mereka bertumbuh
sepanjang waktu ; jadi, matriks tersebut tidak memiliki karakteristik waktu.
4.
Matriks
internal – eksternal ( IE )
Matriks
IE dapat dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi
berbeda.
1.
Rekomendasi
untuk divisi yang masuk dalam sel I,II
atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi intensif (
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk ) atau integrative
( integrasi kebelakang, kedepan dan horizontal ) dapat menjadi paling sesuai
untuk divisi – divisi ini.
2.
Divisi
yang masuk kedalam sel III, V, atau VII dapat dikelola dengan cara terbaik
dengan strategi jaga dan pertahankan ;penetrasi pasar dan pengembangan produk
adalah dua strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini.
3.
Rekomendasi yang umum
diberikan untuk divisi yang masuk kedalam sel IV, VIII dan IX adalah tuai atau
divestasi.
4. Matriks strategi besar (Grand Strategy)
Matriks
strategi besar didasarkan pada dua dimensi evaluative ; posisi kompetitif dan
pertumbuhan pasar. Strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan suatu
organisasiterdapat pada urutan daya tariknya dalam masing – masing kuadran
dalam matriks.
E.
Tahap Keputusan
5.
Matriks
perencanaan strategi kuantitati ( QSPM
)
QSPM adalah alat yang
memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternative strategi secara
objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang
telah diidentifikasi sebelumnya.
Secara konsep, QSPM
menentukan daya tarik relative dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh
faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relative dari masing – masing strategia dalam
satu set alternative dihitung dengan menentukan pengaruh kumulatif dari masing
– masing faktor keberhasilan kunci eksternal dan internal. Teknik ini secara
objektif mengidentifikasikan alternative strategi mana yang terbaik.
Langkah –
langkah dalam pembuatan matriks QSPM ;
1.
Membuat
daftar peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal kunci
perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM
2.
Berikan
bobot untuk masing – masing faktor nternal dan eksternal.
3.
Evaluasi
matriks tahap dua dan identifikasi alternative strategi yang harus
dipertimbangkan organisasi untuk diimplementasikan.
4.
Tentukan nilai daya
tarik
5.
Hitung total nilai daya
tarik
6.
Hitung
penjumlahan total nilai daya tarik.
Keunggulan
dan keterbatasan QSPM
ü Keunggulan QSPM adalah
bahwa set strategi dapat dievaluasi secara bertahap atau bersama – sama. Bahwa
ia selalu membutuhkan penyusun strategi untuk mengintegrasikan faktor internal
dan eksternal yang relevan dalam proses keputusan.
ü Keterbatasan QSPM adalah
ia selalu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang berdasar. Bahwa ia
hanya dapat bermanfaat sebagai informasi pendahuluan dan analisis pencocokan
yang mendasari penyusunannya.
Aspek budaya dari pilihan strategi
Semua
organisasi memiliki budaya. Budaya mencakup serangkaian nilai, kepercayaan,
sikap, kebiasaan, norma, kepribadian, pahlawan dan kepahlawanan yang dianut
bersama yang menggambarkan suatu perusahaan. Budaya adalah dimensi manusia yang
menciptakan solidaritas dan arti, serta ia menginpirasikan komitment dan produktivitas
dalam sebuah organisasi ketika perubahan strategi dibuat.
Jika
strategi sebuah perusahaan didukung oleh produk budaya seperti nilai – nilai,
kepercayaan, rites, ritual, perayaan, cerita, symbol, bahasa maka manajer
seringkali dapat mengimplementasikan perubahan dengan cepat dan mudah.Tetapi
jika budaya yang mendukung tidak ada atau tidak dikembangkan, maka perubahan
strategi dapat menjadi tidak efektif atau bahkan kontra produktif.
Politik dari Pilihan Strategi
Politik
internal mempengaruhi pilihan strategi dalam semua organisasi. Tanggung jawab
utama penyusun strategi ialah untuk memandu perkembangan dari koalisi, untuk
mengembangkan konsep tim secara keseluruhan, dan untuk mendapatkan dukungan
dari individu dan kelompok individu kunci. Tanpa analisis yang objektif
seringkali didasarkan pada politik saat itu.Penyusun strategi yang berhasil
meminimalkan penampilan politi mereka atas isu yang controversial dan dalam
situasi dimana ada kemungkinan besar terjadi oposisi dari pemilik kekuatan pertama.Dalam
kombinasi, temuan ini memberikan dasar untuk mengelola hubungan politik dalam
sebuah organisasi. Karena penyusun strategi harus efektif dalam pasar dan mampu
mendapatkan komitmen internal, taktik dalam penyusunan strategi ;
Hasil akhir yang sama
Penyusun
strategi harus menyadari bahwa mencapai hasil yang sukses adalah lebih penting
dari pada menekankan metode untuk mencapainya. Adalah mungkin untuk
menghasilkan alternative baru yang memberikan hasil yang setara tetapi dengan
potensi yang lebih besar untuk mendapatkan komitmen
§ Memuasi
Mencapai hasil yang memuaskan dengan strategi yang
dapat diterima adalah jauh lebih baik dari pada gagal untuk mendapat hasil yang
optimal dari strategi yang tidak popular.
§ Generalisasi
Berfokus pada isu yang lebih penting.Dengan membawa isu yang
lebih tinggi, banyak kepentingan jangka pendek dapat ditunda untuk kepentingan
jangka panjang.
§
Memberikan
akses politik untuk isu – isu yang penting
Keputusan
strategi dan kebijakan dengan dampak negative tingkat menengah tidak memiliki
kesempatan untuk mengambil sikap dalam keputusan tersebut dalam forum politik
yang tepat, mereka mampu untuk menolak keputusan tersebut setelah keputusan
tersebut dibuat.
§ Isu
Tata Kelola
Direktur “ menurut Webster’s
Dictionary, satu dari sekelompok orang yang dipercayakan dengan keseluruhan
arah dari perusahaan. Sebuah dewan direksi adalah sekelompok orang yang dipilih
oleh pemiliki perusahaan untuk mengawasi dan membimbing manajemen serta
memerhatikan kepentingan pemegang saham.Jadi tata kelola adalah tindak
pengawasan dan pengarahan.
Prinsip –
prinsip tata kelola yang baik :
1.
Tidka
lebih dari dua direksi adalah pejabat eksekutif perusahaan saat ini atau pernah
menjabat dimasa lalu.
2.
Tidak
ada direktur yang berbisnis dengan perusahaan atau menerima pendapatan legal
ataupun konsultasi dari perusahaan.
3.
Kegiatan
audit, kompensasi dan komite pemilihan hanya dilakukan oleh direktur yang
berasal dari luar.
4.
Setiap
direktur memiliki saham pada perusahaan tersebut diluar opsi untuk memiliki
saham.
5.
Setidaknya
satu direktur memiliki pengalaman yang mendalam didalam operasi perusahaan dan
setidaknya satu diantara mereka pernah menjadi CEO diperusahaan yang setara.
6.
Setiap
direktur menghadiri setidaknya 75% dari semua rapat.
7.
Komite
audit setidaknya bertemu empat kali setahun.
8.
CEO
tidak merangkap ketua dari dewan
DAFTAR PUSTAKA
David,
Fred R. Manajemen strategi edisi sepuluh. Jakarta.
Salemba empat. 2006
keren bg...
BalasHapus(y)
makasih bahannya
izin mengambil materi untuk bahan presentasi. terimakasih
BalasHapus