Sadar akan Peran, Fungsi dan Posisi sebagai
Mahasiswa
Tahukah ANDA ..??
Jumlah
mahasiswa Indonesia saat ini baru 4,8 juta orang. Angka ini hanya 18,4% dari
total jumlah pemuda atau hanya 1,8% dari total penduduk Indonesia saat ini. Dan dari jumlah itu bisa dihitung pula berapa persen
lagi yang mau mengkaji tentang peran-peran mahasiswa di bangsa dan negaranya
ini.
Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah
bangsa. Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor,
penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Berdasarkan berbagai potensi dan
kesempatan yang dimiliki oleh mahasiswa, tidak sepantasnyalah bila mahasiswa
hanya mementingkan kebutuhan dirinya sendiri tanpa memberikan kontribusi
terhadap bangsa dan negaranya.
Apa Peran Mahasiswa ??
Peran utama mahasiswa antara lain adalah sebagai berikut:
1. Agent of Change
Peran mahasiswa sebagai agent
of change adalah menjadi pelopor dalam mengawali suatu perubahan ke arah yang
lebih baik dengan menggunakan pemikiran yang inovatif dan kreatif.
Perubahan-perubahan yang dilakukan tersebut tidak hanya diterapkan dalam satu
bidang melainkan dalam berbagai bidang kehidupan seperti bidang sosial,
politik, ekonomi dan kebudayaan.
2. Iron Stock
Peran mahasiswa sebagai
iron stock yaitu menjadi generasi penerus bangsa yang menggantikan
generasi-generasi yang sebelumnya. Untuk bisa memenuhi peran tersebut,
mahasiswa harus mampu memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan akhlak
yang baik. Selain itu, mereka juga harus mempelajari berbagai kelebihan dari
generasi-generasi sebelumnya untuk tetap dipertahankan dan mempelajari
kelemahan/kesalahan yang dilakukan oleh generasi-generasi sebelumnya agar
kesalahan tersebut dapat diperbaiki di masa yang akan datang
3. Social Control
Mahasiswa juga berperan untuk
mengontrol keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. Mereka dapat
memberikan kritik, saran dan solusi untuk memperbaiki keadaan sosial apabila
mulai terjadi penyimpangan yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial.
Selain itu, mereka harus mampu menggerakkan masyarakat untuk beranjak dari
polemik yang ada dan menuju kepada keadaan yang lebih baik. Dari semuanya itu,
mahasiswa harus memiliki kecakapan yang baik dalam bersosialisasi dengan
masyarakat sekitar. Sehingga upaya untuk mengontrol keadaan sosial di suatu
lingkungan akan berhasil dengan kerjasama yang baik.
4. Moral Force
Peran mahasiswa sebagai moral
force ialah untuk menjaga nilai-nilai moral yang ada di dalam masyarakat
(guardian of value). Nilai-nilai yang dijaga haruslah nilai yang mutlak
kebenarannya yaitu nilai-nilai yang tidak diragukan lagi kebenarannya. Apabila
terjadi pelanggaran terhadap nilai-nilai moral, mahasiswa harus mampu merubah
dan meluruskan kembali sesuai dengan apa yang menjadi harapan, keinginan dan
tujuan bersama. Dari semuanya itu, terlebih dahulu mahasiswa harus mempunyai
moral yang baik agar bisa merubah masyarakat ke arah yang lebih baik lagi.
Fungsi
Mahasiswa
Mahasiswa merupakan Insan akademis. Dimana Insan
Akademis itu sendiri memiliki dua ciri yaitu : memiliki sense of crisis yaitu
peka dan kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya saat ini.
Hal ini akan tumbuh dengan sendirinya bila mahasiswa itu mengikuti watak ilmu,
yaitu selalu mencari pembenaran-pembenaran ilmiah. Dengan mengikuti watak ilmu
tersebut maka mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai masalah yang terjadi
dan terlebih lagi menemukan solusi-solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Insan
akademis harus selalu mengembangkan dirinya sehingga mereka bisa menjadi generasi
yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Dalam hal insan
akademis sebagai orang yang selalu mengikuti watak ilmu, ini juga berhubungan
dengan peran mahasiswa sebagai penjaga nilai, dimana mahasiswa harus mencari
nilai-nilai kebenaran itu sendiri, kemudian meneruskannya kepada masyarakat,
dan yang terpenting adalah menjaga nilai kebenaran tersebut.
Posisi
sebagai Mahasiswa
Mahasiswa dengan segala kelebihan dan
potensinya tentu saja tidak bisa disamakan dengan rakyat dalam hal perjuangan
dan kontribusi terhadap bangsa. Mahasiswa pun masih tergolong kaum idealis,
dimana keyakinan dan pemikiran mereka belum dipengarohi oleh parpol, ormas, dan
lain sebagainya. Sehingga mahasiswa menurut saya tepat bila dikatakan memiliki
posisi diantara masyarakat dan pemerintah.
Mahasiswa dalam hal hubungan masyarakat ke pemerintah
dapat berperan sebagai kontrol politik, yaitu mengawasi dan membahas segala
pengambilan keputusan beserta keputusankeputusan yang telah dihasilkan
sebelumnya. Mahasiswa pun dapat berperan sebagai penyampai aspirasi rakyat,
dengan melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dilanjutkan dengan analisis
masalah yang tepat maka diharapkan mahasiswa mampu menyampaikan realita yang terjadi
di masyarakat beserta solusi ilmiah dan bertanggung jawab dalam menjawab
berbagai masalah yang terjadi di masyarakat.
Mahasiswa dalam hal hubungan pemerintah ke masyarakat
dapat berperan sebagai penyambung lidah pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu
membantu menyosialisasikan berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tak
jarang kebijakan-kebijakan pemerintah mengandung banyak salah pengertian dari
masyarakat, oleh karena itu tugas mahasiswalah yang marus “menerjemahkan”
maksud dan tujuan berbagai kebijakan kontroversial tersebut agar mudah dimengerti
masyarakat.
Realita Mahasiswa saat ini...
Kini mahasiswa sangat pasif dan
tidak peka dengan isu-isu terkini. Mahasiswa sekarang kebanyakan memiliki sifat
egois yang tinggi sehingga isu-isu terkini tak dihiraukannya. Mahasiswa tak
lagi mendengarkan suara rakyat yang menderita karena kebijakan pemerintah.
Banyak mahasiswa sekarang yang hanya
mementingkan nilai (IPK) dan berbagai aktivitas akademik. Baginya IPK sangat
penting karena untuk kepentingan mencari kerja sehingga melupakan fungsi dan peran
mahasiswa itu sendiri. Jika kita mau merenungkan dan sedikit berfikir lebih
dalam, bahwasanya apa yang dilakukan mahasiswa sekarang kurang tepat yang hanya
mementingkan kegiatan akademik.
Mahasiswa yang selalu menyuarakan
aspirasi rakyat kecil, kini tak terdengar, hanya sedikit yang muncul dan
bersuara lantang. Kebijakan-kebijakan pemerintah pun yang tak memihak rakyat
kini tak direspons dengan demo ataupun yang lain, jikalau ada itu hanya
sedikit.
Kita sebagai mahasiswa, apa
tidak miris jika rakyat dan lingkungan sekitar kita menderita? Apa kita tidak
malu disebut mahasiswa, namun tak dapat berbuat apa-apa? Pantaskah kita disebut
mahasiswa yang hanya menuntut ilmu di kampus terus mendapat IPK tinggi,
sementara saudara kita di lain tempat menderita akibat kebijakan pemerintah
yang semena-mena? Mari kita renungkan, apakah yang kita lakukan sekarang sudah
mencerminkan peran mahasiswa yang sebenarnya.
Setiadi Arif
Mahasiswa Jurusan Agribisnis 2008
Universitas Andalas.