Laman


Senin, 26 November 2012

KEPEMIMPINAN

Manusia di muka bumi ini sebagai khalifah (Al-Baqarah ayat 30). Prinsip yang  harus dikembangkan oleh seorang khalifah adlah dapat menjaga hubungan manusia dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia. Pemimpin merupakan satu faktor  penentu dalam menciptakan keadaan masyarakat.

A.    Pengertian Kepemimpinan
Pengertian pemimpin menurut beberapa ahli :
1.      G.R. Terry Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang agar mampu bekerjasama dan bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan.
2.      Haword W. Hoyt, Pemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang-orang.
3.      Hebert A. Simon. Pemimpin adalah seorang yang dapat mempersatukan dalam mengejar tujuan.
4.      Prof. DR. H. Arifin Abu Rahman Pemimpin adalah seseorang yang dapat menggerakkan orang-orang yang ada disekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin.
Jadi kepemimpinan adalah cara atau gaya, pemimpin orang yang melaksanakan gaya tersebut.

Pengertian Kepemimpinan menurut para ahli :
1.      Yaitu suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang agar mau bekerja sama menuju kepada suatu tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama. (Sondang P.Siagian MPA, Pg.D.).
2.      Yaitu kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang lain bertingkahlaku sebagaimana dikehendaki. (soerjono Soekanto).

Yaitu kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi/kadang-kadang pribadi. Seorang pemimpin harus berprinsip bahwa kami berbuat sebelum orang lain memikirkan.

Kepemimpinan harus mempunyai :
1.      Influence (pengaruh)
2.      Charisma
3.      Power (kekuatan)
4.      Authority (kewenangan / otoritas)

Kharisma dapat dibangun dengan watak, moral dan etik.
Kekuasaan yang harus melekat pada diri seorang pemimpin yaitu :
1.      Legitimate power  (legitimasi kekuasaan)
2.      Expert power  (kekuasaan sesuai dengan kemampuan)
3.      Charismatic power (kekuasaan karakter)
4.      Reward power  (selalu memberikan penghargaan)
5.      Coercive power  (hukum).

Unsur-unsur kepemimpinan yaitu :
1.      Ada orang yang mempengaruhi (Pimpinan)
2.      Ada orang yang diperngaruhi (Bawahan)
3.      Pengaruh yang diberikan berupa pengarahan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan Kepemimpinan
1.      Pendekatan Tradisional
Menurut pendekatan ini, memimpin berarti mendikte bawahan atas apa yang dikehendakinya dalam usaha mencapai tujuan.
2.      Pendekatan berdasarkan sifat
Pendekatan ini menguraikan kepemimpinan dari sudut sifat atau perangai dari seorang pemimpin
3.      Pendekatan perilaku
Keberhasilan pemimpin dipengaruhi oleh sifat pemimpin, karakter pengikut, sifat-sifat pekerjaan yang dilaksanakan, struktur dan sifat organisasi, serta sifat-sifat lingkungannya.
4.      Pendekatan aktivitas sosial.
Pendekatan ini berdasarkan pada pendapat bahwa gejala kepemimpinan selalu terdapat dalam masyarakat.

Tipe dan gaya kepemimpinan yaitu pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dan tujuan individu untuk mencapai tujuan bersama.

B.     Gaya-gaya Kepemimpinan
1.      Gaya otoriter
2.      Gaya paternalistik
3.      Gaya kharismatik
4.      Gaya lissez faire
5.      Gaya demokratik.

Tipe atau Gaya kepemimpinan yaitu :
1.      Tipe atau gaya kepemimpinan Otokratis
Ciri-cirinya adalah
a.       Menganggap bawahan sebagai milik pribadi
b.      Mengidentifikasi tujuan organisasi dengan tujuan pribadi
c.       Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata
d.      Tidak mau menerima saran, kritik dan pendapat bawahan, karena dia beranggapan bawahan itu bodoh
e.       Terlalu bergantung pada kekuasaan formal
f.       Pendapat yang digunakan selalu mengandung unsur paksaan, ancaman dan bersifat primitif
g.      Tidak memberikan informasi yang berarti kepada bawahan
h.      Bersikap menjauhi kelompok
2.      Tipe atau gaya kepemimpinan Militeristis
Ciri-cirinya yaitu :
a.       Menggerakkan bawahan dengan sistem komando
b.      Menggerakkan bawahan senantiasa ditentukan pangkat dan jabatannya
c.       Menyukai formalitas yang berlebihan
d.      Menuntut bawahan untuk berdisiplin tinggi, ketat, kaku
e.       Sukar menerima kritikan bawahan
f.       Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3.      Tipe atau gaya kepemimpinan Paternalistis
Ciri-cirinya yaitu :
a.       Beranggapan bahwa bawahan adalah manusia yang belum dewasa
b.      Bersikap sangat melindungi bawahan
c.       Jarang memberi kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, berinisiatif dan mengembangkan daya kreasi
d.      Bersikap maha tahu.
4.      Tipe atau gaya kepemimpinan Kharismatis
Pimpinan kharismatis adalah pimpinan yang karena sifat-sifat pribadinya yang luar biasa menurut pandangan pengikut-pengikutnya.

5.      Tipe atau gaya kepemimpinan Demokratis
Ciri-cirinya yaitu
a.       Memandang bawahan adalah makluk yang mulia di dunia
b.      Mensnkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi
c.       Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan
d.      Memberikan kebebasan kepada bawahan untuk berbuat
e.       Selalu berusaha mengembangkan pribadinya sebagai pimpinan

Beda pimpinan dengan manejer yaitu kalau pimpinan hanya mengelola SDM saja, sedangkan manajer lebih dari itu.

C.     Tujuan Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan adalah memudahkan usaha dalam pencapaian tujuan bersama, menganalisa efisiensi kegiatan serta mempersatukan arah dari sebuah kegiatan.

D.    Fungsi Kepemimpinan
Adapun fungsi kepemimpinan yaitu :
-          Pemimpin berfungsi sebagai perencana (konseptor)
-          Pemimpin sebagai Organisator
-          Pemimpin sebagai Dinamisator
-          Pemimpin sebagai Decission meking
-          Pemimpin sebagai pemberi wewenang
-          Pemimpin sebagai penanggungjawab
-          Pemimpin sebagai pendidik
-          Pemimpin sebagai komunikasi

E.     Teori dan Konsepsi Kepemimpinan
·         Teori Genetis
Adalah ajaran toeri pembawa kelahiran bersumber kepada pendapat yang menyatakan munculnya seseorang dapat menjadi pemimpin karena ia memiliki darah pemimpin dari orang tuanya.
·         Teori Sosial (kemasyarakatan)
Faham teori sosial berpegang pada prinsip bahwa pada hakekatnya setiap orang yang dapat menjadi seorang pemimpin hal ini dapat diperoleh melalui pendidikan dan latihan.
·         Teori Ekologi (pengaruh lingkungan)
Teori ini merupakan gabungan dari genetis dan sosial. Teoti ini menekankan bahwa seorang hanya dpat menjadi pemimpin yang baik jika bakat ketika lahir dan kemudian melalui pendidikan dan latihan.
·         Teori Sipat
Sama dengan teori genetis.


·         Teori Kelompok
Teori ini beranggapan supaya kelompok dapat mencapai tujuannya, maka harus terdapat suatu pertukaran yang positif di antara pemimpin dan pengikutnya.
·         Teori Situasional
Teori ini berorientasi pada hubungan kemanusiaan dan tugas.
·         Teori Jalan kecil – Tujuan
Teori ini beranggapan bahwa perilaku pemimpin sangat dipengaruhi motifasi kepuasan dan pelaksanaan pekerjaan.

Teori-teori Kepemimpinan
A.    Tradisional
1.      The Greatmen Theory (dia terlahir sebagai pemimpin)
2.      The Trait Theory (dalam diri manusia itu punya sifat-sifat untuk memimpin)
B.     Modern
Ada tiga variabel yang saling interdependensi
1.      Pimpinan sendiri
2.      Lingkungan
3.      Perilaku pemimpin
Ini dapat dikatakan kepemimpinan situasional yaitu ada pemimpin, bawahan dan situasi.


KEPEMIMPINAN DALAM PERSFEKTIF ISLAM

Tugas yang dipercayakan kepada manusia terlebih dahulu ditawarkan kepada gunung, bumi dan langit, namun ketiganya menolak.
Lahirnya manusia dimuka bumi otomatis menjadi pemimpin dimuka bumi. [Q.S. 33 : 21 dan 72, QS. 2 : 30,31 dan 34, QS. 3 : 104 dan 110, QS. 4 : 58, QS 11 : 61, QS 21 : 107, QS 22: 41, QS. 26 : 38, QS. 61 : 4 ].

Syarat-syarat kepemimpinan dalam perspektif Islam
1.      Sebelum seorang dipilih jadi pemimpin atau sebelum muncul sebagai sorang pemimpin maka dia harus memenuhi satu persyaratan yaitu sesorang pemimpin merupakan sorang pejuang.
2.      Setelah syarat itu maka harus memenuhi syarat sbb :
a.       Mempunyai Integritas
Orangnya jujur, bersih dan dapat dipercaya.
b.      Bersikap hidup : hidup – berjuang
c.       Menguasai persoalan : Idiologis, organisatoris, strategi – taktis.
Orang yang tahu dan tahu bahwa dia tahu.
d.      Mampu mengambil keputusan
Dapat mengambil keputusan dari berbagai alternatif.
e.       Bertanggungjawab
Berani memikul resiko.
f.       Berwibawa dan tidak berperagnai jelek
Disegani dan ditaati.





Tipe Kepemimpinan
Yaitu teknik atau cara yang digunakan oleh seorang pemimpin.
1.      Otokratis (otoriter)
2.      Laissez Faire (tidak mau tahu)
3.      Demokratis.

Gaya Kepemimpinan
Yaitu norma perilaku yang digunakan seseorang dalam usahanya mempengaruhi orang lain.
Gaya kepemimpinan Pancasila yaitu :
1.      Ing Ngarso
2.      Ing Madyo
3.      Tut Wuri



FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN YANG HAKIKI

Fungsi-fungsi kepemimpinan yaitu
1.      Pimpinan sebagai penentu arah
Organisai merupakan alat untuk mencapai tujuan baik tujuan jangka panjang, sedang maupun pendek. Keputusan yang diambil dalam organisasi dapat digolongkan atas :
  1. Keputusan strategik
  2. Keputusan yang bersifat taktis
  3. Keputusan yang bersifat teknis
  4. Keputusan operasional.
Makin tinggi jabatan kepemimpinan seseorang dalam organisasi semakin besar bobot strategik keputusan yang diambilnya.
Ciri pokok keputusan strategik :
  1. Jangka waktunya jauh ke depan
  2. Dampaknya terhadap kehidupan organisasi kuat.
  3. Cakupannya bersifat menyeluruh karena menyentuh seluruh segi dan tingkat organisasi.

2.      Pimpan sebagai Wakil dan juru bicara organisasi.
Suatu organisasi perlu membuka diri dan berhubungan dengan  orang lain diluar organisai. Disini pimpinan merupakan juru bicara untuk mensosialisasikan organisasinya keluar.

3.      Pimpinan sebagai komunikator yang efektif
Untuk ini komunikato perlu memperhatikan empat hal :
  1. Keterampilan dalam menyusun pesan sehingga jelas baginya sendiri yang pada gilirannya memudahkan kegiatan encoding.
  2. Sikap yang tepat dalam penyampaian pesan tersebut berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku, terutama nilai-nilai sosial yang dianut oleh pihak komunikan.
  3. Pengetahuan yang mendalam tentang latar belakang, tingkat pendidikan dan kedudukan komunikan baik dlaam organisasi muapun di luar organisasi.
  4. Respon apa yang diharapkan komunikan.

4.      Pimpinan sebagai Mediator
Situasi konflik biasanya timbul karena :
  1. Persepsi subyektif tentang kemungkinan timbulnya tantangan dari pihak lain.
  2. Kelangkaan sumber daya dan dana.
  3. Adanya asumsi dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan yang diperkirakan tidak dapat atau sulit diserasikan.
Fungsi pimpinan sebagai mediator tampak bila dalam organisasi terdapat berbagai kepentingan disini pimpinan berusaha untuk menyelesaikannya.

5.      Pimpinan sebagai Integrator
Fungsi pimpinan atau setiap pejabat yang terlepasa dari hirarki jabatannya.

MOTIVASI DALAM KEPEMIMPINAN

PENGERTIAN
1.      Motivasi
Perbedaan antara dapat melakukan dan mau melakukan. Motivasi lebih dekat pada mau melakukan, Motivasi merupakan kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar.
Yaitu Proses untuk mencoba memepengaruhi orang-orang yang dipimpin untuk melakukan/ berbuat kearah pencapaian tujuan.
2.      Kepemimpinan
Yaitu Kemampuan menggerakkan orang atau orang-orang yang dipimpin untuk melakukan perbuatan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Arti motivasi bagi Kepemimpinan
Tugas pemimpin, mengetahui pengaruh-pengaruh apa yang dapat mendorong orang yang dipimpin bersedia berbuat untuk mencapai tujuan.
Abraham Maslow membagi kebutuhan manusia sbb :
·         Basik Needs (Physiological Needs)
·         Safety Needs (Security Needs)
·         Love Needs (Belonging Needs)
·         Esteem Needs (Penghargaan)
·         Zelf Actualization Needs.

Seorang manajer yang baik tidak hanya mengetahui jenis-jenis kebutuhan, dan bagaimana cara pendekatannya.

Beberapat Pendekatan Motivasi.
1.      Pendekatan Tradisional (The Traditional Approach)
Pendekatan ini beranggapan bahwa manusia pada dasarnya tidak senang bekerja. Dan salah satu alasannya mau bekerja karena ada Uang. Pendekatan disini ditekankan pada Kekuasaan, Sanksi dan Hadiah. (Teori X)
2.      Pendekatan  Internalized Motivation
Motivasi terletak pada kesempatan memperoleh kepuasan kebutuhan melalui pekerjaan itu. (Teori Y)
3.      Pendekatan Human Relation
Bahwa orang akan bekerja bila terjamin, dalam lingkungan yang menyenangkan, dengan pemimpin yang penuh pengertian dan jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar